welcome to my blog

Goal.com News - Sepakbola Inggris

Jumat, 27 Mei 2011

10 Julukan pemain Bola paling lucu

1. Si Bebek (Alexandre Pato)


Nama asli pemain asal Brasil ini adalah Alexandre Rodrigues da Silva. Ia lahir pada 2 Spetember 1989. Usianya terbilang masih sangat muda, 20 tahun. Tapi, bakatnya sudah luar biasa. Dinamakan "Si Bebek" karena ternyata Pato lahir di kota Pato Branco, ParanĂ¡ Brazil. Apa hubungannya dengan bebek? Oh, ternyata Pato Branco itu artinya kota Bebek Putih.

Bebek pasti berjalan sangat lambat. Tapi tidak dengan Si Pato, bintang muda AC Milan ini. Pato terbilang sangat gesit dalam berlari, mengejar, menggiring, bahkan menceploskan bola ke jala lawan. Setiap bek atau kiper lawan harus mewaspadai bebek yang satu ini. Ia akan memberikan ancaman serius bagi lawan-lawannya. Pato diyakini banyak pihak bakal menjadi pesepakbola terbaik dunia pada suatu waktu. Si Bebek punya talenta luar biasa!

2. Si Badut (Paul Gascoigne)

Mantan pemain Newcastle Unitedi ini merupakan salah pemain berbakat yang dimiliki Inggris. Dilahirkan di Gateshead, County Durham, 27 Mei 1967. Ia kerap dipanggil dengan sebutan "Gazza". Karirnya sebagai pesepakbola profesional diawali di klub yang musim ini terdegradasi dari Liga Primer Inggris, Newcastle United. Ia sempat hijrah ke Italia membela Lazio dan ke Skotlandia bergabung dengan Rangers. Selain Newcastle, ia pernah membela sejumlah klub Inggris lainnya. Sebut saja Tottenham Hotspur, Middlesbrough, dan Burnley.

Tahun 1990-an, ia dikenal sebagai selebriti sepakbola yang sering menghiasi media massa. Salah satu momen yang mungkin paling diingat banyak orang adalah saat ia menangis setelah dijatuhi kartu kuning di semi-final Piala Dunia 1990. Ia meratapi nasib karena terbayang tak akan bisa tampil di final. Saat itu Inggris harus berhadapan Jerman Barat di laga semi-final yang berlangsung di Stadion Delle Alpi, Turin. Inggris terpaksa mengaku kalah melalui babak adu pinalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1. Di final Jerman Barat bertemu Argentina, yang kemudian dimenangkan Jerman Barat berkat gol pinalti Andreas Brehme lima menit jelang bubaran.

Kembali mengenai Gazza. Ia memiliki julukan lucu, "Si Badut". Dijuluki Si Badut karena faktor bakat hebat yang dimilikinya. Layaknya seorang badut yang memiliki bakat menghibur banyak orang melalui aksi-aksi yang memukau, Gazza juga memberikan penampilan yang memuaskan buat para pecinta sepakbola, khusus para pendukung tim yang dibelanya. Sayang, kehebatan seorang Gazza tak diikuti dengan perilaku apiknya di luar lapangan. Ia memiliki kebiasaan mabuk-mabukan. Awal 2008, ia pernah ditahan polisi di sebuah hotel di kota Gateshead, Inggris, karena diduga terlibat dalam sebuah keributan. Anehnya, Gazza ditangkap dengan Undang-undang Kesehatan Mental.




3. Si Keledai Kecil (Arnaldo Ariel Ortega)

Bintang veteran asal Argentina ini lahir pada 4 Maret 1974 di Ladesma, Jujuy. Ia beroperasi sebagai striker atau gelandang serang. Sejumlah klub Eropa pernah dibelanya, yaitu Valencia, Sampdoria, Parma, dan Fenerbahce. Klub yang membentuk dan membesarkan namanya adalah River Plate. Setelah melanglang ke berbagai negara, ia akhirnya kembali ke klub perdananya itu.

Ortega dijuluki "Si Keledai Kecil" karena ia memiliki pengaruh bagi timnas Argentina. Memang namanya kalah beken dibanding Diego Maradona, Gabriel Batistuta, atau Lionel Messi. Tapi, dengan segala kehebatan yang dimilikinya ia disebut-sebut sebagai "Maradona Baru". Pada Piala Dunia 1998 di Prancis, ia dipanggil pelatih saat itu, Marcello Bielsa, dan diberi nomor punggung 10 peninggalan Maradona.

4. Sherk (Wayne Rooney)

Striker Manchester United Wayne Rooney ternyata dianggap memiliki rupa yang buruk. The Sun edisi Minggu (4/2/2007) pernah memasukkan nama penyerang tim nasional The Three Lions itu sebagai atlet paling buruk rupa. Laporan itu didasarkan pada polling yang dilakukan oleh sebuah lembaga riset Onepoll. Rooney mendapat suara terbanyak, sebesar 34 persen, dari empat ribu wanita yang diidentifikasi menyukai olahraga.

Rooney ternyata memiliki salah satu julukan unik, yaitu Sherk. Julukan ini merujuk pada tokoh kartun monster yang warna tubuhnya hijau dan memiliki buruk rupa. Seperti halnya Sherk, buruknya rupa tak mengahalangi kemampuan dirinya dalam menggaet sang pujaan hati. Ya, Rooney mampu menikahi Coleen McLoughlin yang dikenal sebagai salah satu perempuan seksi di Inggris.

5. Ibracadabra (Zlatan Ibrahimovic)

Zlatan Ibrahimovic memiliki julukan yang cukup lucu, "Ibracadabra". Anda tentu pasti sering mendengar kata "Sim Salabim Abkacadabra" dalam sebuah pengertian sihir atau mistis bila seseorang akan mengubah sesuatu sesuatu yang diharapkan. Nah, di dunia sepakbola, pemain sekaliber Ibra mampu menyihir bola yang ada di kakinya atau di kepalanya bisa berbuah gol-gol indah, fantastis, dan tentunya bombastis.

Ibra telah menyihir sebagian penikmat sepakbola dengan aksi-aksi briliant dan cantik yang diperagakan di setiap pertandingan. Striker Barcelona itu memang pantas disebut sebagai salah satu pesepakbola handal abad ini. Kala para pendukung mengucapkan "Ibracadabra", maka sang dewa itu akan mempersembahkan yang terbaik buat mereka.

6. Serigala (Trifon Marinov Ivanov)

Pemain berjuluk "Serigala asal Bulgaria" itu lahir pada 27 Juli 1965 di Veliko Tarnovo. Ia merupakan mantan pemain Bulgaria yang pernah ikut mengantarkan negaranya menempati posisi keempat Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Satu golnya ke gawang Rusia juga berkontribusi penting meloloskan Bulgaria ke Piala Dunia 1998 di Prancis.

Dijuluki serigala karena penampilan Ivanov yang terlihar garang, dengan rahang yang begitu kuat ditambah jambangnya yang lebat dan jarang dicukur.

7. Quasimodo (Peter Beardsley)

Peter Baardsley merupakan salah satu mantan pemain Inggris. ia pernah dijuluki Quasimodo yang merujuk pada tokoh kartun yang memiliki wajah buruk. Mantan pemain Newcastle ini juga ternyata juga memiliki penampilan unik dengan gaya rambut yang cukup aneh.

8. Goofy (Robert Earnshaw)

Striker asal Wales ini dijuluki "Goofy" karena ia dikenal mirip dengan tokoh dalam film kartun tersebut. Goofy adalah tokoh kartun ciptaan Walt Disney yang memiliki kepribadian selalu riang, punya rasa kesetiakawanan yang tinggi, optimis, dan bersikap "easy-going" dalam menghadapi segala sesuatu. Tapi, Goofy tak jarang melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang merugikan timnya. Para pendukung Cardiff City memberikan julukan itu kepada Earnshaw saat ia masih membela klub lamanya itu.

9. Si Ember (Yasar Duran)

Yasar Duran adalah kiper yang pernah membelas timnas Turki dalam sebuah pertandingan melawan Inggris pada November 1984 di Istanbul. Delapan gol berhasil disarangkan sejumlah pemain Inggris ke gawangnya. Kontan saja, setelah itu ia mendapat julukan ember.

10. Manusia Gajah (Davie Dodds)

Striker yang satu ini pernah membela Dundee United dan mengantarkan klub menjuarai Liga Skotlandia pada 1983. Satu tahun berselang ia memperkuat Dundee saat bermain di semi-final Piala Eropa. Sayang, Dundee harus mengaku kalah dan tersingkir oleh AS Roma dengan agregat 3-2. Meski demikian, para pendukung Dundee tetap puas dengan penampilan Dodds dan mereka memberinya julukan "Manusia Gajah" karena ia terus tampil ngotot dan habis-habisan hingga pertandingan usai. Luar biasa!

Sumber :  

Lima Bintang yang Pernah Main di MU dan Barcelona

TEMPO Interaktif, London - Manchester United dan Barcelona akan bertarung untuk menentukan klub terbaik di Eropa musim ini pada final Liga Champions di Stadion Wembley, Sabtu, 28 Mei 2011. Selain Gerard Pique, ternyata ada empat pemain lain yang pernah membela kedua tim tersebut.
Manchester United dan Barcelona saat ini merupakan dua klub besar Eropa yang menjadi sarang pemain-pemain top dunia. Tak heran jika klub ini menjadi magnet bagi para pemain yang ingin memamerkan kebolehannya. Ada pula pemain-pemain yang pernah membela kedua tim. Berikut daftarnya:

GERARD PIQUE
Bek tengah ini merupakan besutan akademi sepak bola Barcelona. Permainan gemilangnya di tim yunior Barcelona membuat Manchester United kepincut. Si Setan Merah memboyong Pique pada 2004 tanpa biaya transfer karena Pique saat itu masih terlalu muda untuk mendapat kontrak sebagai pemain profesional.

Pada 2006-2007, Pique sempat dipinjamkan Manchester United ke Zaragoza. Pique hijrah ke Barcelona pada 27 Mei 2008. Ia meneken kontrak empat tahun bersama La Blaugrana.

HENRIK LARSSON
Pemain asal Swedia ini mulai membetot khalayak bola dunia saat membela Glasgow Celtic. Ia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Primer Skotlandia selama lima musim. Pada 2004, Larsson hijrah ke Barcelona dengan kontrak satu tahun. Namun, di Barcelona ia kerap dibekap cedera.

Larsson akhirnya hengkang ke Helsingborg pada 2006. Ia pun dipinjamkan ke Manchester United pada 2007 saat Liga Swedia memasuki masa istirahat. Meski ditawari perpanjangan kontrak, Larsson memilih untuk menolaknya karena sudah berjanji kepada keluarganya. Ia akhirnya balik ke Helsingborg dan pensiun pada 2009.


MARK HUGHES
Pemain asal Wales ini merupakan produk tim yunior Manchester United. Ia masuk tim senior Manchester United pada 1980. Pada musim panas 1986, Hughes dijual ke Barcelona. Manajer Barcelona saat itu, Terry Venables, berharap menduetkan Hughes dengan Gary Lineker. Namun, Hughes tampil mengecewakan di Barcelona sehingga dipinjamkan ke Bayern Muenchen pada 1987-1988.

Pada Mei 1988, Hughes kembali ke Manchester United yang saat itu sudah diarsiteki Sir Alex Ferguson. Hughes membawa Manchester United menjuarai Piala Winners pada 15 Mei 1991 dengan mengalahkan Barcelona 2-1. Hughes mencetak dua gol pada pertandingan tersebut. Ia akhirnya menggantung sepatunya pada Juli 2002 dan kini menjadi manajer Fulham.

LAURENT BLANC
Bek asal Prancis ini mengawali karier di klub Montpellier. Pada 2006, Blanc hijrah ke Barcelona. Ironisnya, Johan Cruyff yang memboyong Blanc ke Barcelona dipecat pada hari Blanc menyetujui untuk hijrah ke Nou Camp. Ia sempat membawa Barcelona menjuarai Supercopa de Espana. Namun, karier Blanc di Barcelona dirusak cedera yang kerap menderanya.

Pada 2001, Blanc bergabung ke Manchester United dari Inter Milan. Manajer Manchester United Sir Alex Ferguson sudah membujuk Blanc untuk bergabung sejak 1996. Ia sempat dikritik karena tampil buruk di beberapa bulan awal membela Manchester United. Namun, Blanc sanggup membawa Manchester United menjuarai Liga Primer Inggris 2002-2003. Ia pensiun pada 2003.


JORDI CRUYFF
Anak dari Johan Cruyff ini melakukan debut untuk Barcelona B di Divisi Dua Liga Spanyol pada 1992. Dua tahun kemudian, ia bergabung dengan tim senior Barcelona saat tur pra-musim di Belanda. Pada 2 November 1994, Cruyff membela Barcelona saat mengalahkan Manchester United 4-0 di Liga Champions. Umpan Cruyff berujung pada gol pertama Hristo Stoichkov.

Pada Agustus 1996, Cruyff bergabung dengan Manchester United dengan kontrak empat tahun. Cruyff menjadi langganan tim inti Manchester United hingga akhir November ketika mengalami cedera lutut. Selama berada di Old Trafford, ia kerap dibekap cedera. Ia hanya tampil lima kali pada 1999 sebelum dipinjamkan ke Celtic Vigo. Pada 2010, Cruyff pensiun dan bergabung dengan AEK Larnaca sebagai Direktur Sepak Bola

Adu Taktik Guardiola Vs Ferguson

TEMPO Interaktif, London - Manchester United bakal bertarung dengan Barcelona memperebutkan mahkota kampiun Eropa pada final Liga Champions di Stadion Wembley, Sabtu, 28 Mei 2011. Duel tersebut mempertemukan ahli taktik dari dua generasi berbeda.
PEP GUARDIOLA (Barcelona)



Usia:
40 tahun
Pengalaman:

Baru tiga tahun menukangi Barcelona, Guardiola dinilai telah membangun klub berjuluk La Blaugrana tersebut menjadi tim terbaik sepanjang massa. Ia menuntun El Barca meraih tiga gelar pada 2009.

Penghargaan:
Sejak Guardiola turun melatih pada 2008, Barcelona kebanjiran trofi. Barcelona menjuarai Liga Champions pada 2009, mengantongi gelar Liga Spanyol tiga kali beruntun, dan memenangkan Piala Raja, Piala Super UEFA, dan Kejuaraan Dunia Antarklub.

Taktik
Guardiola dianggap mengembangkan permainan umpan-umpan pendek Barcelona menjadi pertunjukan seni. Barcelona tidak hanya mengutamakan umpan-umpan pendek, mereka juga dikenal dengan semangat yang gigih saat menekan lawan.

Gaya
Keras dan punya pendirian yang kuat. Hal tersebut diperlihatkan ketika ia mengumumkan untuk melepas pemain-pemain kelas dunia seperti Ronaldinho, Deco, dan Samuel Eto'o pada 2009.

Karier sebagai Pemain
Ia membela Barcelona lebih dari satu dekade dengan memenangkan berbagai hal, termasuk European Cup pada 1992. Ia juga sempat bermain di Brescia dan AS Roma.



SIR ALEX FERGUSON (Manchester United)



Usia:
69 tahun


Pengalaman
Ia mengawali karier sebagai pelatih di Skotlandia sebelum akhirnya hijrah ke Old Trafford. Setelah itu, ia menjadikan Manchester United sebagai raksasa Eropa.

Penghargaan
Ia telah memenangkan 47 trofi sebagai manajer, termasuk 12 gelar Liga Primer Inggris dan dua kali juara Liga Champions. Oleh karena itu, ia menjadi manajer paling sukses sepanjang sejarah sepak bola Inggris.

Taktik
Timnya memiliki karakter yang mengandalkan kemampuan di atas rata-rata serta kecepatan, terutama saat menyerang lawan. Tim besutan Ferguson mencampurkan permainan agresif dengan permainan bergaya.

Gaya
Sosok yang disegani sejak mengawali karier sebagai manajer. Ia memerintah dengan tangan besi. Ia merupakan otak di balik permainan indah Si Setan Merah seperti diakui Manajer Arsenal Arsene Wenger dan bekas pelatih Liverpool Rafael Benitez.

Karier sebagai Pemain
Ferguson sempat beberapa tahun tampil di liga papan atas Skotlandia. Ia mencetak 45 gol dalam 51 pertandingan untuk Dunfermline pada 1965-1966.

Sejarah Catat Tradisi Juara MU Penuh Drama

VIVAnews - Final melawan Barcelona di Stadion Wembely, London, Sabtu 28 Mei 2011 besok, akan menjadi final kelima bagi Manchester United di ajang Champions League atau yang dulu dikenal European Champion.

Menariknya, setiap Manchester United mengangkat trofi, pertandingan final harus dilewati dengan penuh drama. Dan tak mustahil usaha MU merengkuh trofi keempatnya nanti juga akan dilewati dengan laga penuh drama.

Berikut ini laga penuh drama MU di empat partai final menurut situs resmi FIFA:

1. Manchester United FC 4-1 SL Benfica: 1967/68
Sepuluh tahun setelah tragedi Munich, MU berhasil mencapai ke final European Cup untuk kali pertama. Klub Portugal, Benfica menjadi lawan mereka di Wembley. MU lebih dulu unggul lewat gol Bobby Charlton. Namun Benfica berhasil menyamakan kedudukan di menit 80 lewat gol Jaime Graca. Benfica sebenarnya berpeluang juara andai peluang cantik Eusebio di akhir pertandingan tak digagalkan kiper Alex Stpeney. Pada babak tambahan waktu, MU berhasil mencetak tiga gol lewat George Best, Brian Kidd dan Charlton.

2. Manchester United FC 2-1 FC Bayern MĂ¼nchen: 1998/99
Keajaiban Camp Nou di final Manchester United versus Bayern Munich. Saat itu MU tertinggal lewat gol cepat Mario Basler saat pertandingan baru berjalan 6 menit. Hingga menit 90, MU masih tertinggal. Namun keajaiban terjadi di masa injury time. Dua sepak pojok dari David Beckham berhasil dikonversikan menjadi gol oleh Teddy Sheringham (90+1) dan Ole Gunnar Solskjaer (90+2).

3. Manchester United FC 1-1 Chelsea FC (6-5 pens): 2007/08

MU berhasil meraih trofi ketiganya di Champions League setelah menaklukkan rivalnya di Premier League, Chelsea. MU lebih dulu unggul lewat gol Cristiano Ronaldo sebelum akhirnya disamakan Frank Lampard. Di babak tambahan waktu, striker Chelsea Didier Drogba diusir wasit Lubos Michel. Drama belum berakhir. Kapten John Terry gagal dalam adu penalti karena terpeleset. Padahal Ronaldo lebih dulu gagal mencetak penalti. MU akhirnya memastikan juara setelah Nicolas Anelka juga gagal dalam adu penalti.

4. FC Barcelona 2-0 Manchester United FC: 2007/08

Harapan MU untuk menjadi tim pertama yang sukses mempertahankan gelar Champions League akhirnya gagal. Di Roma, MU yang saat itu masih diperkuat Ronaldo harus kalah 2-0 dari Barcelona lewat gol Samuel Eto'o dan Lionel Messi. Menariknya, di laga tanpa drama inilah MU justru menemui kegagalan. Lalu bagaimana dengan final di Wembley nanti? (umi)
• VIVAnews

Paul Scholes: Barcelona-Manchester United Final Ideal

Gelandang veteran Inggris itu menyebut dua tim yang bertarung di final Liga Champions musim ini, Barcelona dan Manchester United, merupakan tim terbaik saat ini.

Paul Scholes mengamini sebutan final Liga Champions musim ini antara Barcelona dan Manchester United adalah final ideal.

Gelandang veteran United itu menilai dua tim yang bertarung di final sudah menunjukkan kualitas terbaik mereka di kompetisi domestik dan juga antarklub Eropa.

"Tak diragukan lagi bahwa dua tim terbaik sudah memposisikan diri mereka di final," tandas pemain berusia 36 tahun itu.

"Barcelona adalah lawan terakhir. Mereka adalah tim yang sudah kita lihat selama ini dan tim yang menjadi rujukan semuanya. Tapi sepakbola kami juga bisa sebaik mereka. Kami juga punya kualitas kami sendiri," terang Scholes.

"Kedua tim ingin terus menyerang dan mencetak gol, jadi saya tak berpikir orang bisa meminta final yang lebih besar dan lebih baik dari yang ini."

Scholes juga menekankan niatnya untuk mengubah hasil final dua tahun lalu di akhir pekan nanti. Untuk mengingatkan, Manchester United kalah 2-0 dari Barcelona di final Liga Champions 2009 di Roma.

"Ada keinginan untuk memastikan hal itu tak terjadi lagi. Bukan suatu malam yang indah pada saat itu dan musim panas setelahnya terasa sangat panjang. Kali ini, kami berniat untuk, setidaknya, memberikan perlawanan," tegas Scholes. ( sumber : goal.com )
 

Lini Tengah Manchester United Lebih Variatif

Laga akbar antara Barcelona melawan Manchester United akan berlangsung dalam hitungan hari. Kedua tim akan bertanding di partai final Liga Champions 2011/2011 di Stadion Wembley London, Sabtu (28/5).

Siapa yang menjadi juara? Sulit ditebak. Baik United maupun Barca sama kuat dan punya tradisi yang bagus di Liga Champions.

Barcelona terkenal dengan gaya sepak bola menyerang. Selama menjalani Liga Champions musim ini, Azulgrana sudah mencetak 27 gol dari 12 pertandingan. Artinya, rata-rata Barca mencetak 2,25 gol di setiap laga. Lionel Messi menjadi pencetak gol terbanyak untuk tim Catalan tersebut dengan 11 gol.

Sepak bola menyerang tentu punya konsekuensi: pertahanan yang terbuka. Gawang Victor Valdes dan kawan-kawan sudah delapan kali kemasukan di Liga Champions musim ini.

Untuk Setan Merah, mereka punya bek dan kiper yang tangguh. Dari 12 pertandingan, United baru kebobolan empat kali atau rata-rata, hanya 0,33 gol yang masuk ke gawang Edwin van der Sar tiap pertandingan.

Meski barisan penyerang United tidak seganas Barcelona, mereka tetap berbahaya. Klub yang bermarkas di stadion Old Trafford ini sudah membobol gawang lawan sebanyak 18 kali atau 1,5 gol per pertandingan, seperti yang dilansir oleh situs resmi UEFA.

Secara kasat mata sepertinya sulit untuk mengalahkan Barcelona era Pep Guardiola. Mantan pelatih Barca, Frank Rijkaard mengakui kalau klub yang bermarkas di Nou Camp itu susah dibendung meski gaya permainannya sudah “terbaca”.

Duet penyerang Messi dan David Villa adalah penjelmaan duo penyerang tajam dan gesit. Mereka rakus mencetak gol namun piawai memberikan assist.

Sektor tengah Barca yang dikuasai Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Seydou Keita, Sergio Busquets dan Javier Mascherano menjadikan mereka sebagai lini tengah terbaik di Eropa — bahkan mungkin dunia. Mereka piawai membangun serangan dari berbagai sisi lapangan dengan permainan cepat dari kaki ke kaki. Tapi juga tangguh ketika harus bertahan saat kehilangan bola.

Dan untuk semua itu, Barcelona diunggulkan di partai final Liga Champions.

Meski tidak diunggulkan, United punya kelebihan dibanding Barcelona, terutama di sektor gelandang. Pilihan yang dimiliki oleh Alex Ferguson lebih bervariasi dibandingkan apa yang dipunya oleh Guardiola.
Setan Merah punya Nani, Antonio Valencia, Park Ji Sung, Michael Carrick, Darren Fletcher, Anderson, Darron Gibson, Paul Scholes dan Ryan Giggs.

Semua gelandang United tersebut mampu mengubah jalannya pertandingan karena mereka punya karakteristik dan gaya bermain yang berbeda. Bahkan saat laga sedang berjalan. Mereka juga sudah pernah bermain di semua ajang yang diikuti United.

Nama Ryan Giggs, Park Ji Sung, Paul Scholes dan Nani akan menjadi fokus. Giggs dengan pengalamannya, Scholes dengan kemampuannya mengorganisir lapangan tengah, Park yang rajin serta Nani yang kini menjadi raja assist United.

Masih ada nama Fletcher yang selalu bermain cemerlang di partai-partai penting atau Anderson dengan determinasinya.

Menguasai lini tengah akan vital di laga final nanti. Tim dengan konsentrasi paling tinggi, tidak membuat kesalahan sekecil apa pun dan mampu memanfaatkan celah di tim lawan, akan memegang keunggulan.

Yang menguasai bola lebih banyak, belum tentu memenangkan pertandingan.

Jelang Final Liga Champions: Ingin Santai, MU Naik Kereta Api ke Wembley

INILAH.COM, Mancheseter- Label pemain bintang yang disandang punggawa Manchester United seakan tak terlihat ketika mereka berangkat ke London menggunakan kereta api.

Bukan bus khusus tim ataupun jet pribadi, namun justru kereta api umum yang menjadi pilihan Manchester United untuk berangkat ke Stadion Wembley, London.
Pilihan ini jelas sangat mengejutkan lantaran tim Setan Merah dikenal sebagai tim yang mewah dan glamour dalam melakukan perjalanan.

Pemain MU yang dibayar dengan gaji jutaan poundsterling terlihat berbaur dengan ratusan pengguna commuter di Stasiun Stocksport yang juga hendak menggunakan jasa kereta api.
Situasi ini jelas berbeda disbanding saat mereka melakukan perjalanan ke Barcelona untuk menghadapi Bayern Muenchen di final Liga Champions 1999.

Kala itu manajemen klub menyewa jet concorde dengan nilai lebih dari 400 ribu dolar AS atau sekitar Rp3 milliar untuk melakukan perjalanan. Sedangkan saat ini pengeluaran The Red Devils tak sampai 100 dolar AS untuk melakukan perjalanan dari Stasiun Stocksport menuju Stasiun Esuton, London.
Kala diwawancara, manajer MU Sir Alex Ferguson hanya mengatakan bahwa tim sengaja melakukan sesuatu yang berbeda untuk menciptakan susasana yang santai dan nyaman di antara pemain.
"Kadang-kadang ada baiknya untuk sedikit melakukan perubahan," ungkap Ferguson seperti dikutip Yahosports.

"Sebelum tekanan kian membesar kepada para pemain, ada baiknya untuk melakukan sesuatu yang sedikit berbeda dari biasanya. Hal ini agar mereka merasakan perjalanan yang nyaman, santai dan menyenangkan,” tukasnya.

Dalam melakukan perjalanan ini para punggawa MU memilih pakaian training dengan balutan warna merah yang menjadi warna kebesaran mereka, sedangkan Sir Alex tampil dengan setelan jas biru tua. Para pemain dan official MU terlihat menyeret sendiri tas koper bawaan mereka menuju stasiun bawah tanah itu. [nic]

Raul Geser CR7 di "XI Liga Champions"

INILAH.COM, Zurich- Sehari menjelang partai final Liga Champions, UEFA mengumumkan 11 pemain yang dianggap terbaik di posisinya. Yang mengejutkan, nama Cristiano Ronaldo tidak terpilih.

Sebagaimana dilansir Marca, dua tim yang bakal mentas di final nanti, Barcelona dan Manchester United menjadi penyumbang nama terbanyak dalam skuad tim terbaik Liga Champions musim ini.
Keduanya sama-sama mengirim tiga wakil dalam daftar pemain yang dianggap terbaik di posisinya masing-masing.

Kepiawaian Edwin Van der Sar di bawah mistar Manchester United menjadikannnya sebagai kiper dalam tim 11 pemain terbaik Liga Champions. Untuk mengawal tugasnya, Van der Sar akan ditopang dua bek tangguh Nemanja Vidic dan Gerard Pique. Sedangkan di sektor bek sayap akan dihuni oleh Marcelo dan Darijo Srna.

Bergeser ke sektor tengah, kreator ulung Barcelona Andres Iniesta akan didampingi oleh Mesut Oezil. Dua pemain asal La Liga ini akan dimanja oleh kecepatan dua winger Ryan Giggs dan Gareth Bale.
Sebagai mesn gol nama Lionel Messi belum tergantikan, namun yang menarik penyerang asal Argentina itu akan didampingi oleh striker gaek Raul Gonzales. Terpilihnya Raul cukup mengejutkan karena di sektor itu semestinya dapat diisi oleh pemain serbabisa Los Merengues Cristiano Ronaldo.

11 pemain terbaik ini merupakan hasil pilihan para pengunjung situs resmi UEFA.com yang mengikuti perkemangan jalannya Liga Champions sejak babak grup.

11 Pemain Terbaik Liga Champions Versi UEFA
Kiper : Edwin Van der Sar (MU).
Bek : Nemanja Vidic (MU), Gerard Pique (Barcelona), Marcelo (Real Madrid), Darijo Srna (Shakthar Donetsk).
Gelandang : Andres Iniesta (Barcelona), Mesut Oezil (Real Madrid), Ryan Giggs (MU), Gareth Bale (Tottenham Hotspur).
Penyerang : Lionel Messi(Barcelona), Raul Gonzales (Schalke 04).

BBC: Indonesia dan AS, Surga Bagi Pebisnis

Liputan6.com, London: Indonesia, Amerika Serikat, Kanada, India dan Autralia adalah surga bagi para pebisnis pemula maupun yang sudah profesional. Sedangkan Kolombia, Mesir, Turki, Italia dan Rusia dinilai sebagai negara paling ramah terhadap inovasi dan kewirausahaan. Demikian hasil survei BBC World Service dan The GlobeScan terhadap 24 negara, yang dirilis, Kamis (26/5).

Survei yang melibatkan lebih dari 24.000 orang itu meminta para partisipan untuk memberikan komentar mengenai bagaimana para pengusaha memulai bisnis di negara mereka. Partisipan juga dimintai pendapat, apakah negara mereka menghargai kreativitas dan inovasi, apakah pengusaha ataupun orang-orang kreatif mendapatkan tempat untuk berkreasi. Hasilnya, Indonesia menempati posisi tertinggi untuk negara paling ramah bagi para pengusaha.

Sedangkan di 23 negara lainnya, para pengusaha yang baru terjun ke dunia bisnis menemukan kesulitan dan hambatan yang besar. Brasil salah satu contohnya, di mana 84% dari partisipan mengamini kesulitan dan hambatan itu. Hal serupa juga kerap ditemukan di Jerman, Australia dan Kanada.

Dua raksasa dalam dunia ekonomi dunia, AS dan Cina juga masuk dalam daftar negara yang menjunjung tinggi inovasi dan kreatifitas. Hal itu dibuktikan dari hasil survei yang menunjukkan 75% dari partisipan di kedua negara menyetujui hal tersebut.
"Perbedaan besar dalam budaya kewirausahaan di kalangan negara berkembang kemungkinan akan mempengaruhi kinerja ekonomi dari waktu ke waktu. Sebagai contoh, ini akan menjadi sangat menarik untuk melihat apakah pola pikir yang dimiliki Indonesia akan menular kepada Brasil," kata Ketua The GlobeScan, Doug Miller. (BBC/mla)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...