welcome to my blog

Goal.com News - Sepakbola Inggris

Minggu, 22 Mei 2011

Ahli Special Effects Film Box Office Ternyata Orang Indonesia

Penggemar film atau bukan, hampir semua orang mengenali judul film-film box office, seperti Iron Man. Transformer, Terminator Salvation dan Star Trek. Tapi tahukah Anda bahwa salah satu yang ikut 'bertanggung jawab' atas kecanggihan special effects film-film tersebut adalah seorang anak muda asli Indonesia? Dialah Andre Surya.

Nama Andre muncul di kredit film Iron Man, Star Trek, Terminator Salvation, Transformers: Revenge of the Fallen, dan Iron Man 2, sebagai Digital Artist. Dia juga terlibat dalam pengerjaan film Indiana Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Surrogates, dan Transformers: Revenge of the Fallen.

Pria kelahiran Jakarta, 1 Oktober 1984 ini adalah satu-satunya digital artist asal Indonesia di divisi Industrial Light and Magic (ILM) Lucasfilm Singapore. Lucasfilm sendiri adalah salah satu production company tersukses di dunia, yang didirikan tahun 1971 oleh George Lucas, sutradara Star Wars.

Digital artist mengerjakan banyak hal, seperti modelling, layout, lighting, dan compositing. Modelling adalah proses pembuatan model, seperti mobil, robot, dan sebagainya. Layout adalah proses matching camera CG (computer graphics) dengan background aslinya. Lighting adalah proses kreatif agar 3D yang di-produce agar terlihat menarik dan menyatu dengan background aslinya dalam scope posisi cahaya. Sedangkan compositing adalah proses penyatuan semua elemen yang ada.

Di dalam sebuah film, rata-rata ada lebih dari 70 orang digital artist, terutama bila film itu skala besar, seperti Iron Man 2. Andre bekerja dalam tim yang masing-masing punya skill dan role sendiri.

Andre lahir dan dibesarkan di Jakarta. Ia hobi main bola dan punya ketertarikan di bidang 3D.

Ketertarikannya dengan 3D membawanya kuliah di Universitas Tarumanegara (Untar), mengambil jurusan Desain Komunikasi Visual. Andre dapat kesempatan untuk kerja di Polaris 3D, sebuah perusahaan advertising and architectural visualization di Jakarta.

Andre memutuskan untuk terus bekerja dan tidak melanjutkan studinya di Untar. Dia kuliah di Untar hanya satu tahun, terus melanjutkan ke Kanada untuk mengambil diploma di bidang Film and Special Effects di Vanarts, sebuah sekolah film di Vancouver. Sebagian besar pengetahuan dan keterampilan 3D-nya justru dipelajarinya sendiri tanpa training dan sekolah. Andre sudah mulai mempelajari computer graphic sejak kelas 1 SMA.

Andre tertarik bidang 3D karena hobi. Ia suka banget mengerjakan 3D dan memang ingin bekerja di industri film. Buat Andre ini adalah pekerjaan impiannya. Sewaktu masih kuliah, terkadang ia mengkhayal bagaimana rasanya mengerjakan visual effects untuk sebuah film besar dan melihat nama kita muncul di credit title film itu. Sekarang semuanya sudah benar-benar terwujud. Baginya, it's simply a dream come true!

Ceritanya sampai bekerja di Lucasfilm cukup panjang dan tidak mudah. Sejak wawancara pertama sampai akhirnya diterima kerja di Lucasfilm itu membutuhkan waktu sekitar 6 bulan. Awalnya Andre wawancara di Ottawa, Kanada, lalu wawancara lewat telepon oleh Lucasfilm Singapore, lalu ada wawancara kedua, dan baru setelah itu ia dikabari kalau ia diterima.

Andre melamar di Lucasfilm US setelah lulus sekolah. Namun, dikarenakan visa kerja US cukup sulit dan mereka membuka studio di Singapore maka ia ditransfer ke sana. Ada beberapa orang Indonesia yang kerja di Lucasfilm Singapore, terutama di bidang IT, games, dan TV series, tapi di bidang Visual effects untuk feature film (ILM), artistnya sekarang ini hanya Andre satu-satunya yang orang Indonesia.

Andre paling suka lighting, dan merasa bahwa itulah keterampilan terbaik miliknya. Proyek feature film pertamanya adalah Iron Man. Film itu juga yang dianggap sebagai batu loncatannya. Di situ Andre mengerjakan bagian lighting saat Iron Man terbang pertama kali. Adapun film yang pernah dikerjakan dan paling berkesan adalah Transformers: Revenge of the Fallen, karena sebagian besar tugasnya di proyek itu adalah mengerjakan lighting. Film favoritnya saat ini adalah Avatar. Menurutnya, secara teknologi, film itu paling oke. Suatu hari nanti ia ingin bisa terlibat dalam proyeknya James Cameron.


Somewhere in The Sky

Andre beberapa kali memenangkan penghargaan, baik lokal maupun internasional. Contohnya, gambarnya yang berjudul Somewhere in the Sky pernah ditampilkan di CGOVERDRIVE, konferensi Computer Graphic terbesar di Asia. Gambar itu juga memenangkan Excellence Award di buku Elemental 2 terbitan Ballistic Publishing dan Best Artwork Awards di Indocg Showoff Book, sebuah buku kumpulan CG art Indonesia. Gambarnya yang berjudul City of Enhasa juga memenangkan juara satu di Future World Contest di www.3dkingdom.org


Ketika ditanya tentang kemungkinan pembuat film Indonesia membuat film 3D dengan kualitas baik ia menjawab dengan yakin: bisa. Andre kenal beberapa orang Indonesia yang sangat berbakat dan memiliki keterampilan atau skill yang bertaraf international. Mereka bekerja di perusahaan-perusahaan besar di bidang 3D di luar negeri. Kalau saja mereka semua balik ke Indonesia dan membuka satu perusahaan dengan kualitas standard international, dengan bakat dan skill yang mereka punya, ia merasa sangat memungkinkan bila Indonesia menghasilkan film-film dengan kualitas standar international


10 Orang yang Sangat Dihormati Oleh Google

Sejak tahun 2002, Google International telah memberi penghormatan kepada 26 orang bersejarah dengan mengubah versi logo Google, dan ditampilkan seharian pada homepage Google di seluruh dunia. Berikut daftar 10 orang terkenal yang kelahirannya dirayakan oleh Google.

1. Samuel Morse

(1791 – 1872) Seorang pembuat enkoding listrik yang sangat terkenal karena penemuanya. Ditampilkan di homepage Google pada tanggal 27 April 2009.

2. René Magritte


(1898-1967) Seniman surrealist Belgia, terkenal dengan gambar-gambarnya yang pintar, jenaka dan menghibur. Ditampikan di homepage Google pada tanggal 21 Nopember 2008.

3. Marc Chagall


(1887-1985) Seniman Yahudi moderen Rusia. Ia adalah pelopor seni moderen dan salah satu dari seniman-seniman paling berhasil di abad 20. Ditampikan di homepage Google pada tanggal 7 Juli 2008.

4. Diego Velázquez


(1599-1660) Seniman pelukis dan potret asal Spanyol, banyak dari lukisan terkenalnya diabadikan dari makna budaya dan sejarah, raja-raja serta figur-figur orang Eropa terkemuka sepanjang waktu. Ditampikan di homepage Google pada tanggal 6 Juni 2008.

5. Walter Gropius


(1883-1969) Arsitek Jerman, pendiri dari Bauhaus dan pelopor arsitektur modern. Ditampikan di homepage Google pada tanggal 18 Mei 2008.

6. Alexander Graham Bell


(1847-1922) Ilmuwan dan penemu terkenal, diantaranya menemukan telepon. Ditampikan di homepage Google pada tanggal 3 Maret 2008.

7. Luciano Pavarotti


(1935-2007) Penyanyi opera Italia, bagian dari “The Three Tenors” dan salah satu penyanyi paling terkenal di dunia. Ditampikan di homepage Google pada tanggal 12 Oktober 2007.

8. Yuri Gagarin

(1934-1968) Cosmonaut Soviet yang merupakan manusia pertama di ruang angkasa dan orbit bumi. Ditampikan di homepage Google pada tanggal 12 April 2007.

9. Edvard Munch


(1863-1944) Pelukis symbolist dari Norwegia, yang dikenal dengan seni expressionisticnya. Lukisannya “The Scream” adalah karya yang paling dapat dikenal di dalam semua aliran seni (dan inilah alasan bagi Google menggunakannya sebagai thema logo). Ditampikan di homepage Google pada tanggal 12 Desember 2006.

10. Sir Arthur Conan Doyle


(1859-1930) Pengarang Inggris yang terkenal dengan roman-romannya tentang Sherlock Holmes, salah satu dari tokoh-tokoh imaginasi yang paling terkenal sepanjang waktu. Ditampikan di homepage Google pada tanggal 22 Mei 2006.

Indonesia Menjadi Bangsa Facebook, Gamer dan Cerewet


Masyarakat Indonesia yang sekarang penuh dengan perkembangan teknologi sudah menjadi bangsa “facebook”, kata dosen Universitas Manchester, Inggris Dr Yanuar Nugroho di Yogyakarta, Jumat. Dia menilai era globalisasi dan digitalisasi teknologi kini menyediakan ruang dan fasilitas yang memudahkan para ilmuwan sosial untuk mengakses dan menyebarkan beragam sumber informasi dan pengetahuan baru.



Facebook segalanya hingga melupakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
“Setelah roda, internet adalah penemuan manusia yg paling cepat tumbuh, saat ini jumlah pengguna Indonesia 2011 tercatat ‘Facebook’ sebanyak 35 juta,” katanya saat memberikan kuliah umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Menurut dia, jumlah ini setara dengan jumlah penduduk Kanada sehingga dari data tersebut menunjukkan Indonesia adalah bangsa “Facebook”, bangsa yang paling suka main game & bangsa tercerewet di dunia.

Menurut dia, saat ini jumlah penggunan Twitter di Indonesia mencapai enam juta dan ini setara dengan jumlah penduduk Singapura. “Salah satu yang harus kita bayar dari perkembangan teknologi informasi adalah semakin dangkalnya proses berpikir,” katanya.

Keluasan dan keleluasaan fasilitas yang ditawarkan teknologi modern saat ini justru mencerabut hakikat ilmu itu sendiri. Tidaklah heran jika plagiarisme dan budaya instan makin marak dan menjadi gaya hidup, tambahnya. Ia mengatakan, padahal jika ditelusuri lebih dalam, teknologi bukan sekadar alat atau “benda”, tetapi mencakup kesatuan cara berpikir, cara budaya, cara berperilaku, cara merasa, bahkan cara bersosialisasi.

“Celakanya bangsa Indonesia hanya mengimpor teknologi sebagai alat sehingga tercerabut dari tempat berpijak dan melahirkan absurditas,” katanya. Yanuar Nugroho menawarkan upaya untuk menanamkan kembali (re-embedding) teknologi ke dalam dimensi sosial.

Dr Yanuar Nugroho, ilmuwan dan peneliti inovasi dari Universitas Manchester, Inggris, penerima “Hallsworth Fellowship” Bidang Politik Ekonomi. “Hallsworth Fellowship” adalah hibah paling bergengsi bagi ilmuwan di Eropa dan Dr Yanuar adalah orang Asia pertama yang menerima “fellowship”.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...